Qatar Bergabung dengan Arab Saudi, UEA, Oman, Kuwait, dan Bahrain dalam Meningkatkan Pariwisata Religius: Kebijakan Visa Baru — Semua yang Perlu Anda Ketahui
Qatar, salah satu negara terkemuka di Teluk, secara resmi bergabung dalam transformasi pariwisata religius di kawasan ini dengan memperkenalkan kebijakan visa baru yang dirancang untuk memudahkan akses bagi para jamaah dan wisatawan religius. Sejalan dengan langkah serupa dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Kuwait, dan Bahrain, kebijakan ini menandai awal dari era baru perjalanan keagamaan di Timur Tengah.
Mengapa Hal Ini Penting Sekarang
Perjalanan religius — seperti Haji, Umrah, dan kunjungan ke situs-situs suci — selalu menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Muslim di seluruh dunia. Namun, hambatan birokratis, aturan visa yang ketat, dan perlunya izin terpisah untuk setiap negara sering kali membuat perencanaan perjalanan menjadi rumit. Kebijakan baru ini bertujuan untuk menghapus banyak hambatan tersebut dan menjadikan kawasan ini sebagai koridor religius yang lebih terhubung dan mudah diakses.
Apa yang Diketahui tentang Kebijakan Visa Baru
- Dewan Kerjasama Teluk (GCC) sedang mengembangkan visa turis terpadu yang mirip dengan sistem Schengen, memungkinkan wisatawan untuk bepergian ke enam negara: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, Kuwait, dan Bahrain.
- Peluncuran percobaan diharapkan dimulai pada kuartal keempat tahun 2025.
- Visa ini akan berbentuk digital, dengan satu portal aplikasi daring untuk menyederhanakan proses pendaftaran.
- Masa berlaku visa diperkirakan 30 hingga 90 hari dengan opsi multiple entry.
- Sistem ini akan mencakup perjalanan wisata dan religius, sementara visa kerja dan tinggal jangka panjang akan tetap terpisah.
Dampaknya terhadap Pariwisata Religius
Akses Lebih Mudah ke Qatar bagi Jamaah
Dengan kebijakan baru ini, jamaah dapat menambahkan Qatar dalam rencana perjalanan mereka tanpa perlu mengajukan visa terpisah — terutama bagi mereka yang merencanakan perjalanan lintas negara di kawasan Teluk.
Menggabungkan Ibadah dan Wisata
Wisatawan dapat menunaikan Umrah atau mengunjungi situs-situs suci di Arab Saudi, lalu melanjutkan perjalanan ke Qatar atau negara Teluk lainnya dengan satu visa, menjadikan perjalanan lebih fleksibel dan efisien.
Meningkatkan Kerja Sama Regional
Kerangka visa terpadu ini tidak hanya mendorong sektor pariwisata, tetapi juga memperkuat hubungan budaya dan ekonomi antarnegara di Teluk dengan mobilitas lintas batas yang lebih lancar.
Peningkatan Jumlah Pengunjung dan Pendapatan
Dengan proses yang lebih sederhana dan biaya yang lebih rendah, kebijakan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak jamaah dan wisatawan religius, terutama dari Asia dan Afrika.
Contoh Pelonggaran Visa di Kawasan Teluk
- Arab Saudi telah memperluas kategori visa untuk Umrah.
- Warga dan penduduk GCC dapat menunaikan Umrah sepanjang tahun tanpa batasan musim.
- Visa turis terpadu ini diperkirakan akan menjadi “pintu gerbang” bagi jamaah yang ingin mengunjungi beberapa negara Teluk tanpa memerlukan visa terpisah.
Hal yang Perlu Diperhatikan oleh Jamaah dan Wisatawan
- Periksa apakah negara Anda memenuhi syarat untuk visa on arrival atau e-visa melalui portal terpadu.
- Rencanakan perjalanan Anda lebih awal, karena penerapan sistem baru ini mungkin membutuhkan masa transisi.
- Perhatikan detail penting seperti masa berlaku, jumlah kunjungan, biaya, dan ketentuan perpanjangan.
- Pantau pengumuman resmi dari pemerintah untuk informasi terbaru tentang syarat dan tanggal peluncuran.
Kesimpulan
Kebijakan visa baru Qatar dan kerangka visa terpadu GCC bisa menjadi tonggak penting bagi perkembangan pariwisata religius dan budaya di kawasan Teluk. Jika diterapkan sesuai rencana, perjalanan Haji dan Umrah akan menjadi lebih mudah diakses, rencana perjalanan lebih fleksibel, dan wilayah Teluk akan menjadi destinasi spiritual serta budaya yang terpadu.



